BAB I
HAKIKAT
GEOGRAFI
A. KONSEP GEOGRAFI
1. Konsep Lokasi
a.
Lokasi Absolut/Mutlak
Lokasi
berdasarkan astronomis.
** Contoh : Indonesia terletak antara 6°
LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT.
Berdasarkan
letak astronomis maka :
* Indonesia terletak didaerah tropis.
* Indonesia memiliki 3 zona waktu yaitu
zona WIB [95° BT - 105° BT], zona WITA [105° BT - 120° BT), zona WIT [120° BT -
141° BT]. Pembagian zona tersebut didasarkan
pada perhitungan {360° lingkaran / 24 jam}, jadi setiap 15° (garis bujur)
selisih waktunya 1 jam.
b.
Lokasi Relatif
Lokasi yang
didasarkan dari lingkungan sekitarnya (geografis, geologis ataupun
geomorfologis) yang sewaktu-waktu dapat berubah.
** Contoh : Rumah si A pada 5 tahun yang
lalu berada di sebelah kanan lapangan sepak bola
tetapi sekarang berada disebelah kanan kompleks perumahan.
Berdasarkan
contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan tata ruang
(geografis) dimana lapangan bola telah digusur dan dijadikan perumahan jadi
lokasi relatif dapat berubah suatu saat dan sifatnya tidak tetap.
2. Konsep Jarak
a.
Jarak Geometri : Dinyatakan dengan
satuan panjang (jauh dan dekat).
b.
Jarak Waktu : dinyatakan dengan
satuan waktu (jarak tempuh). Jarak berhubungan dengan lokasi dan pemenuhan
kebutuhan pokok kehidupan.
** Contoh : Pada hari biasa perjalanan
si A dari Jakarta ke Bandung hanya 3 jam tetapi pada hari libur lebaran menjadi
6 jam.
3. Konsep Keterjangkauan
Tingkat mudah
– sukarnya lokasi di jangkau. Keterjangkauan akan berubah seiring dengan
perkembangan teknologi dan ekonomi.
** Contoh
: Harga kebutuhan pokok di daerah terpencil mencapai 2x lipat dibandingkan
dengan harga normal.
4. Konsep Pola
Pola
berkaitan dengan ketergantungan bentuk fenomena geografi dipermukaan bumi.
** Contoh
: Pemukiman masyarakat di daerah pantai cenderung memanjang mengikuti garis
pantai.
5. Konsep Geomorfologi
Penggambaran
relief muka bumi yang berkaitan dengan proses erosi, sedimentasi curah hujan
dan juga vegetasi. Contoh : Dataran tinggi (Plato), dataran rendah (Alluvial),
Dataran banjir (Flood plain), dataran pantai (Peneplain), Relung (lubang-lubang
di tebing daerah pantai), Cave (Goa), Cliff (Dinding pantai yang curam),
Mushroom rock (Batu jamur).
6. Konsep Aglomerasi
Kecenderungan
fenomena pengelompokkan termasuk diantaranya pengelompokkan pada manusia
(karena adanya kesamaan sosial, ekonomi maupun aktifitas manusia lainnya).
** Contoh
: Adanya komunitas tertentu seperti seperti komunitas betawi, komunitas
batak,persatuan bulutangkis dll.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Setiap tempat
memiliki nilai yang berbeda dan sangat relatif tergantung kepada orang yang
melihat dan menggunakannya.
** Contoh
: Bagi si A botol air mineral yang sudah kosong dibuang tetapi bagi si B
diambil untuk dimanfaatkan.
8. Konsep Diferensiasi Area
Perbedaan
secara fisik maupun sosial antara wilayah satu dengan wilayah lain menimbulkan
adanya hubungan.
** Contoh
: Wilayah A merupakan pegunungan sedangkan wilayah B adalah pemukiman dan
wilayah C adalah pantai.
9. Konsep Interaksi Interdependensi
Konsep ini
terkait hubungan yang saling mempengaruhi dan dapat saling ketergantungan
antara dua wilayah atau lebihyang dapat menimbulkan gejala, kemampuan maupun
permasalahan yang baru.
** Contoh
: Kota besar seperti Jakarta sangat terbantu oleh daerah-daerah kecil disekitar
Jakarta begitu juga daerah kecil tersebut sangat membutuhkan Jakarta.
10. Konsep Keterkaitan Ruang
Konsep ini
mencermati tentang fenomena suatu daerah yang dapat mempengaruhikondisi sosial,
ekonomi dan aktifitas manusia.
** Contoh : Masyarakat di daerah yang
dingin cenderung menggunakan pakaian yang tebal untuk menghangatkan diri
mereka.
B. PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan
ini mengkaji adanya perbedaan tempat melalui penggambaran letak, distribusi,
relasi, dan interelasinya. Perbedaan lokasi dengan berbagai kondisinya
dianalisis dengan pendekatan ini yang menitik beratkan pada jarak, interaksi
dan mobilitas penduduknya.
** Contoh : Di daerah Jakarta banyak sekali
dihuni oleh pendatang (Kaum Urban).
2. Pendekatan Lingkungan
Dalam
pendekatan ini yang dikaji adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan,
baik lingkungan fisik, sosial, hewan maupun tumbuhan.
** Contoh : Sebagian besar penduduk
dikawasan pantai bermatapencaharian sebagai nelayan.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan
ini merupakan penggabungan antara pendekatan keruangan dan pendekatan lingkungan.
Pendekatan ini menekankan pada perbedaan karakteristik wilayah yang dapat
menimbulkan interaksi antar wilayah.
**
Contoh : Wilayah Jakarta yang sering
mendapat banjir kiriman dari daerah Bogor.
C. PRINSIP GEOGRAFI
1. Prinsip Penyebaran (Distribusi)
Prinsip ini
menunjukkan adanya penyebaran gejala dan fakta geografi di permukaan bumi yang
saling terkait baik secar fisik maupun sosial.
** Contoh : Di wilayah A memiliki jenis
tanah Alluvial, wilayah B jenis tanahnya Andosol dan wilayah C tanahnya
Regosol.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip ini
menunjukkan adanya hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain sehingga
menyebabkan adanya mobilitas penduduk.
**
Contoh : Masyarakat transmigran yang
tinggal didataran rendah bermata pencaharian sebagai petani.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini
memberikan penjabaran suatu fenomena geografi yang dianalisa dengan disertai
sebab-akibatnya.
**
Contoh : Di kelurahan A dihuni oleh
etnis-etnis antara lain etnis betawi (40%), etnis jawa (35%), etnis cina (5%)
dan etnis arab (10%) serta etnis lainnya (10%)
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini
adalah penggabungan antara prinsip penyebaran, prinsip interelasi dan
deskripsinya dalam suatu ruang.
**
Contoh : Adanya kesalahan pemanfaatan
alam yang terjadi di negara ethiopia mengakibatkan bencana didaerah itu. Banyak
penduduk yang mati karena kelaparan,wabah penyakit dimana-mana, kemiskinan
meningkat,kriminalitas tinggi dan sulit diatasi. Bantuan dari berbagai negara
telah berdatangan walaupun hasilnya belum tampak terlihat dan negara tersebut
masih saja menjadi negara yang miskin.
5. Prinsip Kronologi
Prinsip yang
menunjukkan adanya proses perubahan dari waktu ke waktu yang menyangkut
hubungan antara gejala alam dan manusia.
**
Contoh : Rumah si A pada awalnya
terletak pada ketinggian 3 meter dpl tetapi setelah 20 tahun karena adanya
penurunan daratan maka rumah si A selalu banjir saat air laut pasang.
D. ASPEK GEOGRAFl
Dalam
geografi terdapat aspek fisik dan sosial yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.Dalam geografi yang termasuk aspek fisik antara lain
lithosfer,athmosfer dan hidrosfer sedangkan aspek sosial antara lain masalah
sosial dan kependudukan, budaya, ekonomi yang disebabkan karena adanya
aktifitas dan kreatifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam
mengkaji keduannya geografi juga menggunakan aspek teknik seperti bidang
kartografi, Penginderaan jauh (Inderaja) dan Sistem Informasi geografi (SIG).
Salam Kebumian, SAVE OUR EARTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar