W E L C O M E

Media online ini dapat digunakan oleh Siswa untuk membantu mendapatkan informasi seputar Geografi agar dapat memperoleh hasil yang maksimal

Senin, 02 April 2012

KRAKATAU part 2 (Krakatau Purba)


GUNUNG KRAKATAU (2)
(Kisah Krakatau Purba)

Ilustrasi gunung Krakatau purba
Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat sebuah gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang pada akhirnya meletus dahsyat dan menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut dengan Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik. Catatan mengenai letusan gunung Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:

“  Ada    suara    Guntur    yang    menggelegar    berasal    dari    Gunung   Batuwara.   Ada   pula   goncangan   bumi   yang   menakutkan,   kegelapan   total,    petir   dan   kilat.   Kemudian   datanglah   badai   angin   dan   hujan   yang   mengerikan   dan   seluruh   badai   menggelapkan   seluruh   Dunia.   Sebuah   banjir   besar   datang   dari    Gunung   Batuwara   dan   mengalir   ke Timur   menuju   Gunung   Kamula   .  .  .  .  .   .   .   .   Ketika   air   menenggelamkan,   Pulau   Jawa   terpisah   menjadi   dua,   menciptakan   Pulau   Sumatera  “


Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.

Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.

Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.


Sumber : Wilkipedia, 2012




Salam Kebumian,  SAVE OUR EARTH






Tidak ada komentar:

Posting Komentar