ERATOSTHENES
Eratosthenes (bahasa Yunani
Ἐρατοσθένης) (276 SM - 194 SM)
adalah seorang matematikawan, ahli geografi
dan astronom
zaman Helenistik.
Ia tercatat sebagai orang yang pertama kali memikirkan sistem koordinat geografi, dan yang pertama
diketahui menghitung keliling Bumi.
Kehidupan
Eratosthenes dilahirkan di Cyrene (Libya saat ini), tetapi
bekerja dan meninggal di Alexandria. Dia tidak pernah menikah dan dikenal sebagai
seorang yang sombong.
Eratosthenes belajar di Alexandria dan untuk beberapa
tahun di Athena.
Pada 236 SM
ia ditunjuk oleh Ptolemy III Euergetes I
sebagai pustakawan
Perpustakaan Alexandria, menggantikan
pustakawan pertama, Zenodotos.
Dia membuat beberapa sumbangan penting
pada matematika
dan sains,
dan merupakan teman baik Archimedes. Sekitar 255 SM
ia menciptakan bola armilar, yang
digunakan secara luas hingga diciptakannya oreri pada abad 18.
Pada 195 SM ia menjadi buta dan setahun kemudian diduga membiarkan
dirinya kelaparan hingga meninggal dunia. Ia dicatat oleh Cleomedes dalam On the
Circular Motions of the Celestial Bodies sebagai orang yang telah menghitung keliling Bumi pada sekitar tahun 240 SM,
menggunakan metode trigonometri dan pengetahuan mengenai sudut kemiringan Matahari
saat tengah hari di Alexandria dan Syene (sekarang Aswan, Mesir).
Eratosthenes dan keliling Bumi
Eratosthenes mengetahui bahwa pada saat titik musim panas pada
siang lokal di kota Syene
yang terletak di Tropic of Cancer, Matahari akan tampak di zenit, tepat di atas
kepala.
Ia juga mengetahui dari pengukuran bahwa di kampung
halamannya, Alexandria, sudut kemiringan Matahari pada saat yang sama adalah
7,2° di selatan
zenit.
Dengan asumsi bahwa Alexandria berada di utara Syene ia
menyimpulkan bahwa jarak dari Alexandria ke Syene adalah 7,2/360 dari total
keliling Bumi. Jarak antara kedua kota tersebut diketahui dari para pedagang/pengelana sekitar 5000 stadia: sekitar 800 km. Dia mendapatkan angka
akhir 700 stadia per derajat, yang berarti keliling Bumi adalah 252.000 stadia.
Ukuran pasti dari stadion yang
dia gunakan saat ini tidak lagi diketahui dengan pasti (ukuran stadion
Attic sekitar 185 m), tetapi umumnya dipercaya bahwa keliling Bumi yang
dihitung Eratosthenes adalah sekitar 39.690 km. Meskipun metode Eratosthenes cukup baik, akurasi perhitungannya masih
terbatas.
Akurasi pengukuran Eratosthenes
terkurangi oleh fakta bahwa Syene tidaklah tepat berada di Tropic of Cancer,
tidak juga tepat berada di selatan Alexandria, dan Matahari sebetulnya adalah
sebuah piringan yang berada pada suatu jarak tertentu dari Bumi dan bukan
sebuah "sumber titik" pada jarak yang tak hingga.
Sumber lain dari galat pengukurannya
adalah: ketelitian tertinggi
pengukuran sudut
pada zaman itu hanyalah seperempat derajat, dan pengukuran jarak melalui
perjalanan darat masih diragukan. Maka akurasi dari perhitungan
Eratosthenes adalah mengejutkan, sebab
keliling Bumi yang diukur melewati kutub-kutubnya saat ini diketahui berharga
40.008 km.
Percobaan Eratosthenes pada saat itu
sangat dipandang, dan perkiraannya tentang ukuran Bumi diterima hingga ratusan
tahun sesudahnya. Metodenya digunakan oleh Posidonius sekitar 150
tahun kemudian.
Karya lain
Sumbangan Eratosthenes lain meliputi :
-
Saringan Eratosthenes sebagai cara menemukan bilangan prima.
-
Kemungkinan, pengukuran jarak Matahari-Bumi,
sekarang disebut sebagai satuan astronomi dan jarak Bulan.
- Pengukuran inklinasi
bidang ekliptika
hingga mencapai ketelitian 7 menit busur.
- Katalog bintang
memuat 675 bintang
(namun tidak terlestarikan).
-
Peta rute pelayaran di Sungai Nil
hingga sejauh Khartoum.
- Peta dunia yang diketahui saat itu, dari Kepulauan Britania hingga Srilangka,
dan dari Laut Kaspia
hingga Ethiopia.
Hanya Hipparchus,
Strabo,
dan Ptolemy
yang dapat membuat peta yang lebih akurat pada masa klasik dan post-klasik
- Sejumlah karya dalam teater dan etika.
- Sebuah kalender
dengan tahun kabisat, dimana dia berusaha menentukan sejumlah tanggal
pasti dan hubungan dari berbagai macam event politik dan literatur pada masanya
hingga ke masa Perang Troya.
Sumber : Wilkipedia, 2012
Salam Kebumian, SAVE OUR EARTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar