Bungker Rahasia
Militer Belanda di Cisauk
Sebuah rumah indis bergaya Eropa-China akhir abad
ke-19 telah bersaksi atas retasan masa sebuah desa pada awal berdirinya
Republik ini. Tempat perlindungan bawah tanah di Cisauk ini tampaknya merupakan
peninggalan militer Belanda. Fungsinya adalah untuk melindungi penghuni dari serangan udara.
Ruangannya cukup untuk dapat menampung duapuluh orang. (Mahandis Y. Thamrin/NGI)
Keringat membasahi wajah John
Verbeek tatkala dia mengarahkan lampu senternya ke segala penjuru kamar yang
kini dijadikan sebagai gudang nan lembap dan gelap itu. Lampu senternya tertuju
pada coretan-coretan dari pensil di dinding bercat putih itu. Sambil menyeka
keringat di dahi, dia tertegun pada sebuah infografis militer yang ditulis
dengan rapi dan masih terlihat jelas: “Sinds 22-1-49 Buitgemaakte wapens en
munite door I.V.D.-3-2 R.V.A, Tjisaoek.”
Verbeek, lelaki lima puluh tahunan
yang selalu bersemangat ini adalah pemerhati bangunan pertahanan militer asal
Den Haag, Belanda. Setidaknya lima ratus lokasi di Indonesia telah dia datangi
untuk mendata sejarah tinggalan militer masa Hindia Belanda dan Jepang itu.
Berdasar informasi dan arsip perpustakaan di Belanda, setiap tahun dia pergi
menjelajah ke pelosok daerah di Indonesia.
“Tulisan ini dibuat pada awal 1949,”
ungkap Verbeek sambil menunjuk judul tulisan dinding berbahasa Belanda, “ini
menerangkan senjata dan amunisi yang berhasil dirampas oleh Resimen Artileri
Medan Belanda dari tangan Republik.” Di bawah tulisan itu terdapat semacam kolom
infografis yang menunjukkan senarai logistik militer seperti karbin, stengun
atau senapan otomatis, revolver, tekidanto atau granat Jepang, mortir berbagai
ukuran, granat tangan, dan peluru. Semuanya senjata-senjata dan amunisi itu
dibuat ikonnya dengan rapi. “Tampaknya kamar ini digunakan sebagai pos komando
militer.”
Sumber : National Geographic Indonesia, 2012
Salam Kebumian, SAVE OUR EARTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar