KATA "HALLO" KETIKA MENELEPON
Teknologi telepon/ telekomunikasi mengalami
perkembangan begitu pesat, terutama dalam 3 dekade terakhir. Sedemikian
pesatnya, sebuah inovasi & yang signifikan bisa segera menjadi teknologi
yang ketinggalan jaman dalam hitungan bulan. Namun satu yang tidak berubah,
kita tetap bertelepon dengan menggunakan kata yang sama: “halo“.
Sejarah mencatat, kata “halo” (hello) mulai
populer digunakan tidak lama setelah Graham Bell mengembangkan teknologi
telepon untuk pertama kalinya. Kata “halo” mulai ditemukan dalam
tulisan-tulisan tahun 1830an dan mulai tercatat dlm kamus bahasa Inggris
(oxford) pada 1883.
Adalah si jenius Thomas Alfa Edison yang menggagas penggunaan
kata halo untuk saling bersapa, sekalipun penemu telepon - Alexander Graham Bell -
justru tidak pernah menyukai penggunaan kata “halo”. Bell justru menyarankan
untuk menyapa dgn kata “Ahoy”
untuk memulai pembicaraan telepon, yang waktu itu sudah dipakai dalam dunia
pelayaran.
Edison sendiri tidak asal memilih kata. Konon,
kata “halo” yg dipilihnya adalah yg paling jelas dan jernih untuk didengarkan
di antara semua kata sapaan di masa itu. Menurut beberapa artikel, apabila ada
dua orang berada di dua puncak bukit yg berseberangan, maka kata “Halo” adalah
yang paling jelas terdengar jika diteriakkan dari puncak yang satu ke puncak
lainnya. Thomas Alfa Edison yang juga turut mengembangkan piranti telepon dan
transmisi suara melalui kawat menyadari betul kesitimewaan kata halo ini.
Apalagi di masa awal penemuan telepon, kualitas mikrophone, transmisi suara,
dan juga speaker masih jauh dari yang namanya high fidelity alias jernih.
Seiring berjalannya waktu, telekomunikasi sudah
berkembang sedemikian jauh melalui beberapa evolusi. Dari pesawat telepon yg
besar dan berat, hingga kini telepon genggam yg cerdas multifungsi, ternyata
kata Halo yg digagas Edison ini masih tetap dipakai. Sampai kapan? Hanya waktu
dan evolusi teknologi selanjutnya yang dapat menjawabnya.
Sumber : blogdetik.com, 2013
Salam Kebumian, SAVE OUR EARTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar